PALEMBANG - Aksi pembakaran diduga terkait demo
tentang penolakan keputusan MK oleh pendukung Sarimuda, terjadi di
kawasan JL Beringin Janggut II, Kelurahan 17 Ilir, Kecamatan Ilir Timur
(IT) I, kemarin siang (4/6). Dalam aksi tersebut, toko Jaya Raya
Elektronik dibakar orang tak dikenal, sekitar pukul 11.25 WIB. Api
dengan cepat membakar lima ruko toko elektronik terbesar di kawasan
tersebut dan toko Tunas elektronik yang sebagian terbakar.
Informasi yang dihimpun, asal api bermula dari halaman depan ruko
yang langsung merambat dan membesar hingga menghanguskan ruko. Sementara
untuk sumber api diduga dari kertas kardus di atas meja lemari televisi
yang dibakar pelaku.
Diduga ruko tersebut memang sengaja dibakar oleh pelaku yang menuding
bahwa pemilik Toko, Hermanto Wijaya merupakan orang pertama di kawasan
Pasar 16 yang mendukung Romi Herton dari pemilihan Wali dan wakil
walikota Palembang.
Seorang pengunjung pasar yang enggan menyebutkan namannya mengatakan
saat kejadian dirinya hendak membeli televisi di toko elektronik yang
ada diseberang Toko Jaya Raya. Tiba-tiba puluhan masa yang berjalan kaki
datang dari arah bundaran air mancur langsung mendatangi toko Jaya
Raya. Puluhan masa ini kemudian melakukan keributan di dalam ruko
sembari berteriak dan menudik pemilik toko ialah pendukung RH.
“Ini dio (pemilik toko,red) orang pertamo di pasar 16 Ilir ini yang
dukung Romi Herton,” ujar pengunjung pasar ini yang tidak mau
menyebutkan namanya menirukan teriakan pendemo.
Tak lama berselang-tiba terjadi kebakaran di halaman ruko. Persisnya
api berasal dari kertas kardus di atas lemari TV. Belum diketahui dengan
jelas, bagaimana kertas tersebut dibakar. Namun ada kertas tersebut
terlah dibasahi premium dan dibakar dengan korek api.
Sebenarnya, api masih bisa dipadamkan oleh karyawan maupun oleh
pengunjung pasar. Hanya saja ancaman dibunuh dari puluhan massa yang
menunggui api membesar membuat warga mengurungkan niatnya.
“Yang bakarnya kurang jelas pakai baju apo karena rame di dalam tu.
Waktu itu ada yang sudah mau ngeluarkan ember dan derigen untuk madamke
api, tapi langsung dilarang dan diancam akan dibunuh,” terangnya lagi.
Melihat api mulai membesar, karyawan Toko Jaya Raya Elektronik, dan
pemilik toko di sekitar lokasi dan para pedagang pun langsung
berhamburan kabur menutup dagangannya. Sementara para pendemo sempat
menunggui api membesar sekitar 20 menit. Kemudian setelah api membesar,
para pelaku ini langsung membubarkan diri.
Selanjutnya, api langsung dengan cepat menyambar barang elektronik
yang ada di dalam ruko. Begitupun motor yang ada di halaman ruko sebagai
hadiah bagi pelanggan toko. Aparat kepolisian serta TNI AD yang
mengetahui terjadinya kebakaran toko milik Hermanto Wijaya, langsung
merapat ke lokasi.
Pihak kepolisian langsung mengerahkan sekitar 200 lebih persenol,
sementara anggota TNI langsung mengerahkan sekitar 100 personil untuk
mengamankan lokasi kejadian. Sementara dari petugas pemadam kebakaran
langsung mengerahkan 20 unit mobil PBK untuk memadamkan api. Api
berhasil dijinakan sekitar 4 jam berjuang oleh petugas PBK.
Informasi lainnya, aksi pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh
masa dari pendemo yang menolak keputusan MK dari pendukung Sarimuda.
Lantaran, sebelumnya disaat bersamaan juga ada konsentrasi masa sedang
berdemo di bundaran air mancur sekitar 200 masa. Diduga sekitar 50 massa
berpencar dan langsung mengarah ke Toko Jaya Elektronik dan melakukan
keributan hingga terjadilah kebakaran.
Sumber api yang diperoleh dari data di lapangan pun beragam. Beberapa
saksi mengatakan kalau pelaku melakukan pembakaran di atas motor Revo
Fit yang ada di halaman ruko, sebagai hadiah bagi pelanggan. Kemudian
ada juga yang menyatakan api dengan cepat membesar lantaran adanya
lemparan molotov ke dalam ruko.
“Kejadiannya cepat sekali, waktu itu orang yang banting- banting
motor hadiah di toko. Tiba-tiba saat itu juga muncul api,” terang Irwan
(16), salah satu karyawan toko di kawasan pasar 16 Ilir.
Rasyid (24) yang juga karyawan Toko di sekitar lokasi kejadian juga
mengaku tak berani berbuat apa-apa saat kejadian kebakaran. Dirinya
langsung memilih mengamankan toko di tempatnya bekerja. “Bukan dak mau
madamke tapi kami diributi. Jadi lebih baik diem bae,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution,
Kasat Brimob Kombes Pol Adeni Mohan, Kapolresta Palembang Kombes Pol
Sabaruddin Ginting, serta Kasdam II/Sriwijaya Brigjen Syahiding A,
meluncur ke lokasi kejadian melakukan pemantauan. Petugas PMI juga
langsung merpat ke lokasi untuk mengantisipasi adanya korban atas
kejadian t mengantisipasi adanya korban atas kejadian tersebut. Hadiir
pula Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Kota Palembang
Dicky Tatung memimpin pemadaman. Serta pihak dari Labfor Mabes Polri
cabang Palembang yang dipimpin oleh AKBP Bambang PW beserta anggotanya
guna melakukan penyilidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP)
Ratusan toko di kawasan JL Beringin Janggut, JL Masjid Lama,
Megahria, Dika, hingga Jl Jenderal Sudirman, tutup untuk sementara.
Begitupun pedagang kaki lima di kawasan tersebut langsung bubar
menyelamatkan dagangan mereka. Aparat gabungan dari kepolisian terdiri
dari Dalmas, Brimob serta TNI AD juga langsung melakukan pengamanan dan
menutup akses di persimpangan jalan kawasan 16 Ilir untuk
mengantisipasi penjarahan dan melakukan pengamanan.
Para pemilik toko disekitar lokasi mengaku takut aksi pembakaran
menyebar. "Memang yang dibakar cuma di toko Jayaraya dan kejadiannya
cepat. Tapi kami juga takut dan lari sambil menutup toko," ujar Susi
yang sempat menutup rumah makannya di JL Masjid lama.
Akibat kejadian tersebut siakui oleh salah satu pedagang mainan,
omsetnya berkurang drastis. Dirinya sendiri mengaku menutup lapak
jualannya lantaran takut menjadi korban aksi para pelaku yang
menyambangi toko jaya raya elektronik.
“Biasanya dua juta dapat sehari. Ini Cuma dapat 200ribu karena
kejadian ini. Gawe-gawe ribut cak ini, kami wong kecik inilah yang jadi
korbannya,” terang Deni (43) pedagang mainan warga Kelurahan ¾ Ulu.
Sementara Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution dikonfirmasi
di lokasi kejadian mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan
penyelidikan terkait kebakaran tersebut. Namun begitu, pihaknya telah
mengamankan dua warga terkait terjadinya kebakaran Toko Jaya Raya
Elektronik. Hanya saja dirinya tak mau dini berkomentar apakah kedua
orang tersebut sebagai pelaku pembakaran.
"Sudah dua orang kita amankan dan masih dalam pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Lanjutnya, atas kejadian tersebut pihaknya mengerahkan pengamanam di
beberapa objek vital lainnya. Selain pihaknya juga akan menambah
personel untuk melakukan pengamanan.
Atas kejadian itu, juga belum bisa dipastikan kerugian yamg dialami
korban. Namun kisaran kerugian mencapai miliaran. Belum lagi, ratusan
toko yang tutup disekitarnya dapat mengurangi omset penjualan.
“Pengamanan akan ditambah dari Brimob Jambi dan Bengkulu pasca
kejadian ini. Namun untuk status dari pelaksaanaan pilgun masih biasa
saja dan akan tetap berjalan lancar," ujarnya.
Saat kejadian, satu pleton pasukan gegana langsung berjaga di kantor
walikota unbtuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan. Begitupun objek
vital lainnya dan aset Romi Herton seperti SPBU langsung dijaga ketat
Pengamanan Semakin Diperketat
Pengamanan di Kota Palembang akan semakin diperketat menyusul
pembakaran yang terjadi dikawasan pasar 16 ilir kemarin (4/6). Hal ini
disampaikan langsung oleh Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin
Ginting Sik ditemui awak media, ditengah evakuasi terbakarnya toko
elektronik milik Hermanto tersebut.
Kuat dugaan, menurut mantan Kabid Humas Polda Sumsel itu, aksi
pembakaran oleh sekelompok massa pendukung salah satu calon peserta
pemilihan walikota Palembang ini, merupakan buntut kekesalan pendukung
salah satu calon terhadap putusan yang telah ditetapkan oleh KPU Kota
Palembang, dimana pasangan Romi Herton – Harnojoyo terpilih sebagai
walikota Palembang 2013 – 2018.
“Dugaan sementara, ini terjadi karena terkait hasil Pilkada yang
lalu, karena pada pagi hari tadi (kemarin, red), sejumlah massa tersebut
sempat melakukan demonstrasi di kantor DPRD sebelum kemudian bergerak
ke arah air Mancur. Dari sana sebagian massa mulai masuk ke dalam pasar
dan diduga terlibat dalam aksi pembakaran pada toko yang dimaksud,”kata
Ginting.
Mengantisipasi kejadian lanjutan, Ginting mengatakan telah melakukan
koordinasi terkait hal ini. Terlebih, menurutnya hal yang dilakukan oleh
sekelompok massa yang tidak bertanggung jawab itu telah menimbulkan
keresahan bagi masyarakat. Dua orang diamankan terkait aksi yang berubah
menjadi anarkis ini.
“Koordinator lapangan dari demonstrasi sebelumnya telah diamankan.
Karena pada kronologisnya anggota telah melakukan tindakan persuasive
terhadap massa tersebut sebelum menjadi tak terkendali. Untuk pengamanan
paskakejadian, kami telah koordinasikan dengan pihak terkait, begitu
juga diketahui oleh Bapak kapolda yang langsung juga meninjau
lokasi,”tambahnya.
Dari pantauan koran ini sejumlah personel Kepolisian dan TNI juga
telah disiagakan mengantisipasi kerusuhan lanjutan. Utamanya, dibeberapa
bangunan penting seperti mall dan asset milik pasangan calon Walikota
dan Wakil Walikota terpilih, salah satunya di JL Demang Lebar Daun.
“Anggota disiagakan ditempat penting dan asset calon walikota dan
walikota yang ada. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan
lanjutan. Disamping itu, Sat Brimobda Jambi dan Bengkulu juga telah
disiagakan untuk membantu kita seandainya terjadi halyang tidak
diinginkan apalagi, Pilgub juga dalam waktu dekat,”tukasnya.
Sumber : Jambi Expres News
0 komentar:
Posting Komentar