Selasa, 04 Juni 2013

0 Konflik Pemilukada Berlanjut Anarkis

PALEMBANG - Aksi pembakaran diduga terkait demo tentang penolakan keputusan MK oleh pendukung Sarimuda, terjadi di kawasan JL Beringin Janggut II, Kelurahan 17 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) I, kemarin siang (4/6).  Dalam aksi tersebut, toko Jaya Raya Elektronik dibakar orang tak dikenal, sekitar pukul 11.25 WIB. Api dengan cepat membakar lima ruko toko elektronik terbesar di kawasan tersebut dan toko Tunas elektronik yang sebagian terbakar.
Informasi yang dihimpun, asal api bermula dari halaman depan ruko yang langsung merambat dan membesar hingga menghanguskan ruko. Sementara untuk sumber api diduga dari kertas kardus di atas meja lemari televisi yang dibakar pelaku.
Diduga ruko tersebut memang sengaja dibakar oleh pelaku yang menuding bahwa pemilik Toko, Hermanto Wijaya merupakan orang pertama di kawasan Pasar 16 yang mendukung Romi Herton dari pemilihan Wali dan wakil walikota Palembang.
Seorang pengunjung pasar  yang enggan menyebutkan namannya mengatakan saat kejadian dirinya hendak membeli televisi di toko elektronik yang ada diseberang Toko Jaya Raya. Tiba-tiba puluhan masa yang berjalan kaki datang dari arah bundaran air mancur langsung mendatangi toko Jaya Raya. Puluhan masa ini kemudian melakukan keributan di dalam ruko sembari berteriak dan menudik pemilik toko ialah pendukung RH.
“Ini dio (pemilik toko,red) orang pertamo di pasar 16 Ilir ini yang dukung Romi Herton,” ujar pengunjung pasar ini yang tidak mau menyebutkan namanya menirukan teriakan pendemo.
Tak lama berselang-tiba terjadi kebakaran di halaman ruko. Persisnya api berasal dari kertas kardus di atas lemari TV. Belum diketahui dengan jelas, bagaimana kertas tersebut dibakar. Namun ada kertas tersebut terlah dibasahi premium dan dibakar dengan korek api.
Sebenarnya, api masih bisa dipadamkan oleh karyawan maupun oleh pengunjung pasar. Hanya saja ancaman dibunuh dari puluhan massa yang menunggui api membesar membuat warga mengurungkan niatnya.
“Yang bakarnya kurang jelas pakai baju apo karena rame di dalam tu. Waktu itu ada yang sudah mau ngeluarkan ember dan derigen untuk madamke api, tapi langsung dilarang dan diancam akan dibunuh,” terangnya lagi.
Melihat api mulai membesar, karyawan Toko Jaya Raya Elektronik, dan pemilik toko di sekitar lokasi dan para pedagang pun langsung berhamburan kabur menutup dagangannya. Sementara para pendemo sempat menunggui api membesar sekitar 20 menit. Kemudian setelah api membesar, para pelaku ini langsung membubarkan diri.
Selanjutnya, api langsung dengan cepat menyambar barang elektronik yang ada di dalam ruko. Begitupun motor yang ada di halaman ruko sebagai hadiah bagi pelanggan toko. Aparat kepolisian serta TNI AD yang mengetahui terjadinya kebakaran toko milik Hermanto Wijaya, langsung merapat ke lokasi.
Pihak kepolisian langsung mengerahkan sekitar 200 lebih persenol, sementara anggota TNI langsung mengerahkan sekitar 100 personil untuk mengamankan lokasi kejadian. Sementara dari petugas pemadam kebakaran langsung mengerahkan 20 unit mobil PBK untuk memadamkan api. Api berhasil dijinakan sekitar 4 jam berjuang oleh petugas PBK.
Informasi lainnya, aksi pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh masa dari pendemo yang menolak keputusan MK dari pendukung Sarimuda. Lantaran, sebelumnya disaat bersamaan juga ada konsentrasi masa sedang berdemo di bundaran air mancur sekitar 200 masa. Diduga sekitar 50 massa berpencar dan langsung mengarah ke Toko Jaya Elektronik dan melakukan keributan hingga terjadilah kebakaran.
Sumber api yang diperoleh dari data di lapangan pun beragam. Beberapa saksi mengatakan kalau pelaku melakukan pembakaran di atas motor Revo Fit yang ada di halaman ruko, sebagai hadiah bagi pelanggan. Kemudian ada juga yang menyatakan api dengan cepat membesar lantaran adanya lemparan molotov ke dalam ruko.
“Kejadiannya cepat sekali, waktu itu orang yang banting- banting motor hadiah di toko. Tiba-tiba saat itu juga muncul api,” terang Irwan (16), salah satu karyawan toko di kawasan pasar 16 Ilir.
Rasyid (24) yang juga karyawan Toko di sekitar lokasi kejadian juga mengaku tak berani berbuat apa-apa saat kejadian kebakaran. Dirinya langsung memilih mengamankan toko di tempatnya bekerja. “Bukan dak mau madamke tapi kami diributi. Jadi lebih baik diem bae,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, Kasat Brimob Kombes Pol Adeni Mohan, Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting, serta Kasdam II/Sriwijaya Brigjen Syahiding A, meluncur ke lokasi kejadian melakukan pemantauan. Petugas PMI juga langsung merpat ke lokasi untuk mengantisipasi adanya korban atas kejadian t mengantisipasi adanya korban atas kejadian tersebut. Hadiir pula Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Kota Palembang Dicky Tatung memimpin pemadaman. Serta pihak dari Labfor Mabes Polri cabang Palembang yang dipimpin oleh AKBP Bambang PW beserta anggotanya guna melakukan penyilidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP)
Ratusan toko di kawasan JL Beringin Janggut, JL Masjid Lama, Megahria, Dika, hingga Jl Jenderal Sudirman, tutup untuk sementara. Begitupun pedagang kaki lima di kawasan tersebut langsung bubar menyelamatkan dagangan mereka. Aparat gabungan dari  kepolisian terdiri dari Dalmas, Brimob  serta TNI AD juga langsung melakukan pengamanan dan menutup akses di persimpangan jalan kawasan 16 Ilir untuk mengantisipasi penjarahan dan melakukan pengamanan.
Para pemilik toko disekitar lokasi mengaku takut aksi pembakaran menyebar. "Memang yang dibakar cuma di toko Jayaraya dan kejadiannya cepat. Tapi kami juga takut dan lari sambil menutup toko," ujar Susi yang sempat menutup rumah makannya di JL Masjid lama.
Akibat kejadian tersebut siakui oleh salah satu pedagang mainan, omsetnya berkurang drastis. Dirinya sendiri mengaku menutup lapak jualannya lantaran takut menjadi korban aksi para pelaku yang menyambangi toko jaya raya elektronik.
“Biasanya dua juta dapat sehari. Ini Cuma dapat 200ribu karena kejadian ini. Gawe-gawe ribut cak ini, kami wong kecik inilah yang jadi korbannya,” terang Deni (43) pedagang mainan warga Kelurahan ¾ Ulu.
Sementara Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution dikonfirmasi di lokasi kejadian  mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran tersebut. Namun begitu, pihaknya telah mengamankan dua warga terkait terjadinya kebakaran Toko Jaya Raya Elektronik. Hanya saja dirinya tak mau dini berkomentar apakah kedua orang tersebut sebagai pelaku pembakaran.
"Sudah dua orang kita amankan dan masih dalam pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Lanjutnya, atas kejadian tersebut pihaknya mengerahkan pengamanam di beberapa objek vital lainnya. Selain pihaknya juga akan menambah personel untuk melakukan pengamanan.
Atas kejadian itu, juga belum bisa dipastikan kerugian yamg dialami korban. Namun kisaran kerugian mencapai miliaran. Belum lagi, ratusan toko yang tutup disekitarnya dapat mengurangi omset penjualan.
“Pengamanan akan ditambah dari Brimob Jambi dan Bengkulu pasca kejadian ini. Namun untuk status dari pelaksaanaan pilgun masih biasa saja dan akan tetap berjalan lancar," ujarnya.
Saat kejadian, satu pleton pasukan gegana langsung berjaga di kantor walikota unbtuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan. Begitupun objek vital lainnya dan aset Romi Herton seperti SPBU langsung dijaga ketat

 Pengamanan Semakin Diperketat
Pengamanan di Kota Palembang akan semakin diperketat menyusul pembakaran yang terjadi dikawasan pasar 16 ilir kemarin (4/6). Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting Sik ditemui awak media, ditengah evakuasi terbakarnya toko elektronik milik Hermanto tersebut.
Kuat dugaan, menurut mantan Kabid Humas Polda Sumsel itu, aksi pembakaran oleh sekelompok massa pendukung salah satu calon peserta pemilihan walikota Palembang ini, merupakan buntut kekesalan pendukung salah satu calon terhadap putusan yang telah ditetapkan oleh KPU Kota Palembang, dimana pasangan Romi Herton – Harnojoyo terpilih sebagai walikota Palembang 2013 – 2018.
“Dugaan sementara, ini terjadi karena terkait hasil Pilkada yang lalu, karena pada pagi hari tadi (kemarin, red), sejumlah massa tersebut sempat melakukan demonstrasi  di kantor DPRD sebelum kemudian bergerak ke arah air Mancur. Dari sana sebagian massa mulai masuk ke dalam pasar dan diduga terlibat dalam aksi pembakaran pada toko yang dimaksud,”kata Ginting.
Mengantisipasi kejadian lanjutan, Ginting mengatakan telah melakukan koordinasi terkait hal ini. Terlebih, menurutnya hal yang dilakukan oleh sekelompok massa yang tidak bertanggung jawab itu telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Dua orang diamankan terkait aksi yang berubah menjadi anarkis ini.
“Koordinator lapangan dari demonstrasi sebelumnya telah diamankan. Karena pada kronologisnya anggota telah melakukan tindakan persuasive terhadap massa tersebut sebelum menjadi tak terkendali. Untuk pengamanan paskakejadian, kami telah koordinasikan dengan pihak terkait, begitu juga diketahui oleh Bapak kapolda yang langsung juga meninjau lokasi,”tambahnya.
Dari pantauan koran ini sejumlah personel Kepolisian dan TNI juga telah disiagakan mengantisipasi kerusuhan lanjutan. Utamanya, dibeberapa bangunan penting seperti mall dan asset milik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih, salah satunya di JL Demang Lebar Daun.
 “Anggota disiagakan ditempat penting dan asset calon walikota dan walikota yang ada. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan. Disamping itu, Sat Brimobda Jambi dan Bengkulu juga telah disiagakan untuk membantu kita seandainya terjadi halyang tidak diinginkan apalagi, Pilgub juga dalam waktu dekat,”tukasnya.



Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar